Berpikir dan bermimpi terlalu jauh

Bila hati ibarat rumah, ku memanggil-manggil rumah yang menurutku cocok untuk kutempati, tapi apalah daya aku ini, tak ada jawaban dari sang pemilik rumah, ketika ada, itu pun jawaban untuk pergi menjauh. Ku seperti peminta-minta yang meminta pada pemilik rumah mewah, yang memang berjalan didepan pagarnya saja aku pun tak pantas, apa lagi memasuki rumah itu.

Ku terlalu banyak memikirkan macam" strategi
Memikirkan kata-kata yang ku anggap suci
Memikirkan hal" yang akan ku lakukan bersama dia nanti
Dan sekarang ku tahu itu takkan terjadi

Ku hanya menghabiskan waktu merangkai kata, kata yang tak berarti, kata yang seharusnya tak pernah tertulis, tak pernah ada.

Sebenarnya masih banyak kata seperti itu dalam kepala ini
Tapi sudahlah sekarang itu sudah tak ada arti
Karena ku sudah tau jawaban dari sang pemilik hati
Sekarang ku kan berusaha untuk melawan rasa ini
Mohon maaf bila hamba mengganggu anda tuan putri

"It's not a secret that I should keep
It's not a shame so I won't hide it
And all this pain I got from you is true, girl
My deepest thought is crying out loud"

Actually it's feels nice to be hurt, it tells me that i am still alive. and girl, i truly give my thanks to you because you make me feels so alive.

Takut akan orang lain

Ketika ku kecil gak suka memakai kancut 
Apakah itu alasan aku menjadi pengecut

Serius, dulu gua gak nyaman make kancut. Pernah waktu itu temen-temen rumah lagi ngomongin mereka pake kancut warna apa, gua sendiri yang kaga pake, yaudah gua pulang dulu terus pake kancut, dan balik lagi nunjukin gua pake kancut, waktu itu gua pake warna biru kalo gak salah
Oke sip.

Gatau kenapa gua gak nyaman berada ditempat yang rame, apalagi sama orang yang gua gak kenal
Kadang juga gaenak kalo sama org yg gua kenal karena gua gatau harus ngobrol apa, atau ngelakuin apa
Kalo ngobrol juga kadang gua suka ga denger apa yang diomongin, jadi engga nyambung...
Takut akan deket sama cewe, apalagi yang gua suka

"Tak kenal, maka tak sayang
 Makin kenal, makin tau mana yang harus dibuang"

Mungkin ini alesannya gua jarang mau orang lain kenal gua, ketakutan akan membiarkan orang lain mengenal gua kemudian mereka membuang gua

"Ku tahu ku jauh dari sempurna.
Mulutku sembarangan dan perangaiku tak beraturan.
Terimakasih bagi yang masih mau berjalan bersama.
Tembus badai opini dan tsunami hujatan."

Hah ? apasih.

Puisi ? atau bullshit dari hati

Solatku bolong" tapi masih menghadap kiblat
Bela diri ada banyak tidak hanya silat
Lariku cepat, bisa dibilang secepat kilat
Ku berlari dari lidah para penjilat

Kau begitu dingin
Ingin ku seperti penguin
Bisa hidup di udara dingin
Mengapa ? karena ku ingin

Ku pakai kacamata tapi bukan kutu buku
Aku kuat tapi hanya ngaku-ngaku
Bahkan saat bertemu pujaan hatiku
Diriku kaku macam ku lihat hantu 

Panas hatiku
Memerah kepalanku
Ingin ku meninju
Diriku yang cupu

Perempuan mandiri memang paling seksi
Tapi janganlah engkau memaksakan diri
Mintalah bantuan, jangan pada orang lain, tapi pada diriku ini
Sudahlah, ku tau itu takkan terjadi
Aku terlalu banyak bermimpi
Karena sudah lama ku sadari
Siapalah aku ini.

Rasa ini takkan pernah lelah
Belum saatnya untuk menyerah
Bukankah berharap bukan hal yang salah ?
Ku kan terus berjuang walau hati ini berdarah-darah
Karena ku ingin hidup bersama dia sambil menatap hari yang cerah


Halah, jijik, wkwk
Tapi bagen dah.

Perkenalan

Ekhmm... mungkin udah telat untuk memperkenalkan diri, nama gua Idham Akbar N.

Pikiran gua dipenuhi hal-hal yang harus segera dikeluarkan, disini tempat gua akan menuangkan hal-hal itu

Kenapa, berhubung gua ngomongnya ga lancar, mungkin lebih enak nulis gini

Mirror-mirror on the wall
Do you know who's gonna fall
Don't tell me, i know that's all
It's the one who ignore their call

Apakah ini panggilan untuk gua...

Bermain dengan kata membuatku hidup kembali

Kuharap bukan sekedar bermain tapi menghasilkan arti

Bila engkau berkenan silahkan dinikmati

Bolehlah kau cela, tapi jangan sampai buatku mati.

Here, you'll read a lot of shit, so prepare yourself and enjoy.

I Insist.